Bagaimana Penyadapan dilakukan?
Penyadapan dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak. Perangkat keras disebut dengan INTERCEPTOR. ada berbagai perangkat keras yang sudah diprodukasi untuk tujuan penyadapan,salah satunya adalah ATIS Gueher Gmbh buatan Jerman.
(baca: Alat penyadap yang digunakan KPK).
Dengan perangkat interceptor ini,seluruh percakapan keluar/masuk melalui sebuah handphone dapat terdeteksi,sepanjang sinyal handphone tersebut masih dalam jangkauan interceptor. biasaya perangkat ini juga sudah dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Triangulation Locator,yang berfungsi untuk menangkap sinyal secara akurat disekitar jangkauannya. juga dilengkapi dengan software Digital Signal Processing yang berfungsi untuk memproses algoritma,enkripsi dengan cepat dan mudah. Interceptor ini dipasang di BTS(Base Traceiver System) yang menjadi jalur pembicaraan target. Karena BTS ramai dilalui oleh pembicaraan maka di interceptor disisipkan data-data perangkat target sehingga tidak seluruh pembicaraan yang terekam,melainkan hanya jalur pembiraan target.
Penyadapan Oleh Intelijen Australia Terhadap SBY dan Ibu Ani |
"bagi anda yang menggunakan smartphone,
berhati-hatilah membuka sms ataupun email yang tidak dikenal,
karena bisa jadi itu spyware"
Perkembangan Teknik Penyadapan
Dengan menggunakan alat interceptor,maka sulit untuk mengetahui sinyal target,karena seluruh komunikasi yang ada di wilayah jangkauannya ditangkap dan diproses.
Sebelum penyadapan dilakukan,pertama-tama nomor handphone target sudah diidentifikasi terlebih dahulu. Namun,cara ini tidak cukup karena bisa saja seseorang menggunakan banyak nomor kartu seluler dan belum tentu nomor seluler yang diidentifikasi dipergunakan target. Mengatasi hal ini,dikembangkanlah teknik penyadapan dengan Device atau IMEI (international mobile station equipment identity) dan IMSI (international mobile station subscriber identity). artinya,target mungkin gonta-ganti nomor tetapi imei nya akan tetap sama,selama menggunakan perangkat yang sama. semakin lama,para target juga semakin pintar. tidak cukup ganti nomor tetapi juga perangkatnya. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkanlah teknik penyadapan dengan mengenali Struktur Suara (frekuensi suara).
"biasanya hanya pemilik perangkat,operator dan orang-orang terdekatlah
yang mengetahui IMEI dan IMSI hanphone kita.
karena itu jangan sembarangan meminjamkan hp ke orang lain
apalagi orang yang tidak dikenal dengan dalih apapun.
karena bisa jadi mereka ingin mengetahui IMEI dan IMSI handphone kita "
(baca: cara mengetahui IMEI dan IMSI handphone)
Dengan menggabungkan pendekatan diatas,yaitu: Nomor seluler,IMEI,IMSI dan Frekuensi Suara maka sangat kecil kemungkinan terjadi kekeliruan sebuah target.
yang pasti,proses penyadapan itu tidak segampang membalikkan telapak tangan,karena harus mengetahui nomor seluler,IMEI,IMSI dan merekam frekuensi suara target terlebih dahulu. kemudian didukung dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang handal. jadi,proses untuk identifikasi target maupun sasaran penyadapan butuh waktu yang lama.
Teknik yang terakhir adalah pejabat berwenang meminta CDR (Call Data Record) dari provider telekomunikasi,seperti:telkomsel,indosat,dll. Setiap provider menyimpan CDR setiap pelanggannya dalam rentan waktu tertentu. kemudian pihak berwenang melakukan analisis untuk mendapatkan rekaman suara/data target.
Sepanjang kita menggunakan jaringan telepon publik,maka akan rentan terhadap penyadapan. langkah awal untuk menghindari penyadapan adalah dengan menggunakan jalur telepon privat,atau menghindari percakapan-percakapan yang bersifat rahasia melalui telephone.
selamat membaca dan semoga bermamfaat...!!
No comments:
Post a Comment